Rabu, 21 April 2010

Air Untuk Kehidupan

Air adalah benda cair yang sangat dibutuhkan oleh seluruh mahkluk hidup. Saat ini air memang masih tersedia banyak bahkan berlimpah. Namun manusia sebagai ciptaan Tuhan yang punya derajat yang paling tinggi harus bertanggungjawab dalam pelestarian air. Air sangat erat hubungannya dengan Lingkungan Hidup. Lingkungan Hidup yang rusak akan berdampak kepada ketersediaan air. Air bisa jadi sahabat mahkluk hidup jika dapat dikendalikan dengan baik. Air yang tidak terkendalikan akan menyebabkan musibah bagi mahkluk hidup, terlalu besar dapat menyebabkan banjir, tapi terlalu sedikit juga menyebabkan kekurangan. Untuk itu mari kita peduli kepada lingkungan agar keseimbangannya terjaga dan kita dapat hidup tenteram.
Bicara tentang lingkungan hidup, Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) telah menetapkan tahun 2010 sebagai Tahun Lingkungan Hidup. Hal ini didorong oleh peran gereja untuk turut melestarikan lingkungan hhidup sebagai ciptaan Tuhan untuk kehidupan ini. Gereja sangat potensial menggerakkan peduli lingkungan karena memiliki potensi jemaat yang dapat dengan mudah diajak kompomi oleh gereja. Sebagai ciptaan Tuhan, lingkungan harus dijaga kelestariannya. Merusak lingkungan berarti merusak ciptaan Tuhan, yang artinya juga melanggar perintah Tuhan. Perintah untuk "menguasai bumi" sering dipahami sebagai kebebasan untuk mengeksploitasi bumi dan isinya secara sembarangan. Hal ini harusnya dipahami sebagai menjaga, melestarikan dan memelihara. Karena itu gerakan cinta lingkungan harus dicanangkan kepada seluruh umat manusia termasuk gereja sebagai wadah orang-orang percaya.
Bumi yang lestari akan mencerminkan surgawi, karena manusia akan bersahabat dengan alam, dengan seisi dunia ini. Betapa indahnya jika kelestarian bumi dipertahankan sepanjang masa sebagaimana Tuhan sudah menciptakan "semuanya baik adanya".